Senin, 14 September 2009

Sampai Jumpa Lagi Temanku







BERLIBUR KE JOGJAKARTA
Pada tanggal 9 April 2009 yang lalu, SDN Tisnonegaran 1 berangkat ke Jogjakarta. Sebelum berangkat kami berdo’a terlebih dahulu. Kami berang- kat dari Probolinggo sekitar pukul 21.30 WIB sambil berkaraoke di sepanjang perjalanan karena kami tidak bisa tidur. Banyak temanku yang bermain mainan HP. Bapak guru kemudian mengingatkan kepada kami untuk segera beritirahat karena perjalanan masih jauh. Kami ada yang langsung tidur, dan ada pula yang berpura-pura tidur agar tidak ditegur Bapak Guru. Sekitar pukul 03.00 WIB, kami tiba di Solo,aku terbangun karena mendengar suara gaduh teman-temanku dalam bus. Ternyata kami semua kaget ketika ada bus Mila dari arah yang berlawanan berusaha mendahului truk yang berlawanan arah dengan bus yang kami tumpangi. Bus AKAS yang kami tumpangi berusaha mengalah dengan banting stir ke kiri, hampir saja kami tertabrak oleh bus Mila Itu, beruntung yang pecah adalah spion kiri bis kami tumpangi karena menabrak plat tulisan bengkel di kiri jalan. Pukul 04.15 tiba di Masjid Agung Solo untuk melakukan sholat Shubuh, ada yang langsung mandi kamar mandi masjid ada pula yang hanya mengambil wudlu saja. Atas anjuran bapak guru sebaiknya nanti mandi di Rumah Makan Bu Diah saja karena nanti akan beristirahat disana, kamar mandinya juga lebih banyak. Seusai sholat Shubuh,kami berangkat menuju Rumah Makan Bu Diah di Magelang.
Kami tiba di Rumah Makan Bu Diah Magelang Pukul 05.59 WIB, Bapak/Ibu Guru menyuruh kami untuk segera mandi sebelum makan sebelum makan. Kami harus mengantri di kamar mandi karena hanya ada 5 kamar mandi saja, sedang yang belum mandi 37 anak, yang sudah mandi 13 anak. Setelah mandi kami langsung sarapan pagi yang sudah dipesan spesial, rasanya mak nyuuus!. Teman-temanku yang selesai makan pagi kembali ke bus. Sambil menunggu yang belum selesai makan kami bernyanyi di dalam bus. Tepat pukul 10.00 kami tiba di pintu masuk Candi Borobudur. Jarak antara pintu masuk dengan Candinya cukup jauh juga sekitar 200 meter. Kami dibagi atas beberapa kelompok, terdiri dari 6 - 8 anak. Ada teman kami yang langsung naik ke stupa ada pula yang membeli kacamata berhasil ditawar dengan harga lima ribu rupiah. Kamipun naik berhasil naik ke stupa terbesarnya sudah ngos-ngosan karena begitu banyaknya tangga yang harus dinaiki. Akhirnya sampai juga di stupa terbesar Candi Borobudur, di sana kami sempat berpencar beruntung ada HP, akan tetapi jika diberitahu ada di mana, sempat kebingungan karena serasa mataharinya ikut berjalan juga, panas pula. Kami akhirnya bertemu dan merencanakan untuk berfoto bersama, padahal ada tulisan “dilarang memanjat stupa”.
Gambar di samping ini adalah teman-temanku yang tertawa melihat aku hampir jatuh saat aku memotretnya. Ada banyak sekali turis di sini. Kami sempat iseng memotretnya saat dijelaskan mengenai Candi Borobudur oleh seorang pramuwisata. Ada yang berfoto langsung dengan turis tersebut. Perjalanan berikutnya menuju ke Museum Dirgantara.
Di sana terdapat foto-foto pesawat zaman kemerdekaan, pakaian perang, dan replika pesawat contoh pesawat yang bermoncong gambar hiu, tetapi di sini kurang lebih tersisa mesin pesawatnya saja, rangka pesawatnya mungkin sudah rusak.
Setelah itu kami menuju ke Hotel Bhinneka. Hotel ini terletak di depan Malioboro, meskipun berada di belakang bank. Kebetulan kelompokku bersebelahan dengan kamar guru. Sebelum berangkat jalan-jalan kami sholat maghrib terlebih dahulu di hotel Bhinneka, dilanjutkan dengan makan malam bersama.
Usai sholat Isyak kami bersama-sama kelompok berbelanja disepanjang Malioboro dan pusat perbelanjaan Ramayana. Kami berbelanja baju dan kebutuhan lainnya. Tidak terasa ternyata kami telah berpencar satu sama lain. Ada yang sudah kembali ke hotel tetapi ternyata kuncinya pada teman yang lain, terpaksa harus menunggu hingga datang, beruntung kunci kamar kami dititipkan kepada receptionist hotel. Malamnya kelompok kami tidak bisa tidur karena saling berbagi cerita ada pula teman kami yang selalu bercerita masalah hantu sampai terdengar oleh kelompok lain, lama-lama kami tertidur juga. Aku memilih tidur di kasur yang bawah agar lebih nyaman dari godaan temanku.
Jam 04.00 WIB alarm HP temanku berbunyi. Aku dan temanku bernama Deka terbangun akan melaksanakan sholat shubuh meskipun kurang lebih satu jam Sholatnya. Semuanya pun terbangun untuk menunggu dan melaksanakan sholat shubuh
Pagi di hari ke dua ini kami berencana akan ke Keraton Jogjakarta. Setelah itu membeli oleh-oleh lalu pulang. Setibanya di sana kami dipandu oleh pramuwisata,di sana dipamerkan barang-barang kerajaan, terakhir membeli baju jogger khas Jogjakarta, banyak yang kehabisan uang karena sudah untuk membeli baju di Malioboro. Kami semua sempat bingung mencari jalan keluar kerena begitu luasnya. Setelah berhasil keluar kami pergi ke Museum Kereta, di sana ada kereta JADUL (Jaman Dahulu), kereta berlapis emas, dan pakaian seberat 1 ton dll.
Sorenya kami bergegas ke Candi Prambanan. Sebelum masuk ke dalam Candi. Kami berfoto di depan candi Prambanan. Meskipun sinar matahari yang begitu teriknya, lama kelamaan kulit kami hitam putih. Guru kami juga ikut berfoto dengan gaya tersendiri. Ada terdapat lima candi. Sayangnya aku hanya memotret tiga candi saja. Aku sempat memasukinya ada yang terdapat patungnya dan ada juga yang tidak. Begitu capainya, kami istirahat di tembok pembatas Candi Prambanan, di sana kami bisa melihat
bekas reruntuhan Candi Prambanan akibat Gempa Bumi, kami menuju tempat parkir di pinggir jalan banyak sekali orang berjualan souvenir khas Jogjakarta.
Setelah itu kami membeli oleh-oleh khas Jogjakarta yaitu Bakpia Pathok, ternyata banyak sekali macamnya ada Bakpia Pathok 25, Bakpia Pathok 75 dan masih banyak lagi, kami mampir ke Bakpia Bathok 75 ada tiga macam rasa, ada rasa kacang hijau, rasa cokelat, dan rasa keju. Boleh mencicipi dulu sebelum membeli tapi cuma satu kali. Di situ juga terdapat oleh-oleh lainnya contohnya keripik tempe, dan masih banyak lagi aneka jajanan lain. Di sana semuanya cukup mahal contohnya kerupuk tempe Rp12.500,00. Jika di kotaku biasanya hanya Rp 5.000-Rp 8.000, maklum ini tempat pariwisata jadi serba mahal.
Pukul 18.00-19.00 kami menyempatkan Jamak sholat di salah satu masjid daerah Klaten. Sekitar pukul 20.00 tiba saatnya untuk pulang ke Probolinggo, sampai jumpa lagi Jogjakarta!, kami tak sabar untuk pulang. Kami diperintah oleh guru untuk tidur. Akupun tertidur lelap.
Tiba-tiba temanku menyentuh bahuku “He, bangun…bangun sudah sampai Pasuruan!”,kata Lintar teman sebelahku. Aku langsung terbangun ketika mendengar itu. Kami tiba di Probolinggo sekitar pukul satu dini hari , semua bersiap-siap untuk turun dari bus, di halaman depan sekolah banyak orang tua temanku yang telah menunggu. Sampai di Sekolah aku di jemput ayahku. Aku dan Ayah berpamitan kepada guru untu langsung pulang. Setiba di rumah aku mengecek barang-barangku ternyata uangku hilang Rp 50.000,00 pecahan seribu rupiah. Itu semua akibat aku kurang teliti dan kurang hati-hati. Kata Ibuku Semoga ini menjadi pelajaran yang berguna bagiku meski uangku ternyata benar-benar hilang setelah diperiksa di semua saku baju dan celana yang aku bawa.

2 komentar:

  1. hahahahah :D seru bangetz nih crita, sayya jadi pengen kayak dulu lagi, rekreasi bareng ke jogja...

    BalasHapus